Selasa, 17 Mei 2011

"Serpihan hati Rahma,, (3)"

       “Ma,, maaf untuk apa Rahma? Aku semakin tidak mengerti apa maksud kamu” Ujar cowok itu, ya cowok itu adalah Andre kekasih tercinta Rahma.
       “Mungkin kamu akan lebih bahagia bersama dia daripada aku” Lirih Rahma melepaskan genggamannya.  
       “Dia? Bersama dia siapa maksud kamu Ma. Aku hanya bahagia jika bersama mu, gak ada siapa pun yang bisa membahagiakan aku, hanya...”
       “Ssstt” Rahma meletakkan telunjuk nya dibibir Andre dan tersenyum “Jangan pernah kamu berkata itu lagi, karena itu akan semakin membuat hatiku terluka dan tak ingin melepaskanmu. Jangan pernah kamu membohongi diri kamu sendiri Ndre. Aku tahu dia memang yang pantas untuk mu” 
        “....” Andre tetap tak bergeming 
        “Kamu bahagia jika bersamanya, aku tahu kamu akan pergi meninggalkan ku, disaat ku lihat raut wajah mu jika menatapnya, bersamanya, sangat berbeda jika kamu dengan aku. Walaupun kamu mengenalnya hanya beberapa saat saja, tapi dia telah membuat hati kamu terpesona dan tergugah. Hah, karena itu adalah cinta pada pandangan pertama. Aku gak bisa menyalahkan kamu atau pun rasa itu, tapi aku hanya bisa menyalahkan diri ku sendiri yang telah bodoh dan tidak sadar akan rasa yang telah tumbuh diantara kalian, antara kamu dan Feyha, sahabat masa kecilku. Oleh karena itu” Rahma menatap mata Andre lekat-lekat dan berkaca-kaca “karena itu, kejar dan raihlah Feyha, jangan sampai kamu menyesal jika Feyha telah bersama yang lain. Maaf aku baru sadar akan hal itu dan rasa yang telah tumbuh itu setelah aku tanpa sengaja melihat kamu dan Feyha mesra berjalan di koridor sekolah”.
         Mendengar hal itu, Andre hanya bisa menepuk keningnya sendiri, ya dia baru ingat akan kejadian yang tak layak untuk dia lakukan, karena ia masih memiliki Rahma sebagai kekasihnya, walaupun begitu nasi telah menjadi bubur, waktu tak dapat lagi diputar ulang layaknya back dalam suatu film dvd, didalam hatinya ia hanya berkata, “Betapa bodohnya aku, kenapa Rahma bisa melihat kejadian saat aku berjalan bermesraan berdua feyha di koridor sekolah? Kini aku mengerti alasannya selama ini dia menghindariku.”
        “Rahma, maafkan aku. Aku menyesal telah mengkhianatimu, tapi aku memang tak mengerti dengan perasaanku sendiri saat itu, aku hanya,, aku hanya merasakan sesuatu yang tak pernah kurasakan saat itu, tanpa sadar aku telah terlalu menyakiti hatimu, tapi sungguh Ma, aku tak berniat untuk mengkhianatimu.”
         Sembari tersenyum dan membelakangi Andre Rahma menampung buliran-buliran hujan yang berjatuhan “Bagaikan air yang berjatuhan ini, rasa itu datang tiba-tiba tanpa kita sendiri menyadarinya, dan selalu datang menyirami benih-benih yang tertanam didalam hati, semakin hari semakin besar sampai akhirnya kita baru menyadari saat rasa itu telah tumbuh dengan sempurna”
         “Aku gak mau kamu merasakan hal yang sama dengan apa yang telah aku rasakan kini Ndre, jadi, kumohon kejar Feyha sekarang, dan lupakan kenangan yang telah kita rajut selama ini, kumohon Ndre.” 
         “Tapi Ma, aku masih...”
           “Kejaaar Ndre, kumohon kejar dia sekarang juga sebelum kamu merasakan sakit kehilangan seseorang yang kamu cinta dan kamu sayang Ndre, kejar Ndre. KEJAR SEKARAAAAANNG” teriak Rahma bersamaan dengan halilintar yang menyambar.
           “Rahma” Andre berjalan perlahan kearah Rahma dan memeluknya “Maaf kan aku, maaf kan aku yang telah mengecewakanmu”
           Andre pun mencium kening Rahma untuk terakhir kalinya “Sekali lagi maafkan aku Rahma, terima kasih telah mengizinkan aku mengejar Feyha. Aku masih kan tetap menyayangimu, selamat tinggal Ma” Andre berlari meninggalkan Rahma yang masih sendirian memendam luka dihatinya yang semakin membesar dan semakin menyesakkan dadanya.
          “Aku juga sangat menyayangimu dan tetap kan selalu setia menunggu mu disini Ndre” Lirih Rahma sembari jatuh terduduk dan menunduk, seluruh badannya bergetar, menangis sekuat-kuat mungkin mengeluarkan semua rasa yang telah menyesakkan didadanya selama ini.
          Rerintikan hujan berjatuhan semakin deras, seperti air mata Rahma yang juga semakin deras mengalir, isak tangisnya merintih, menyayat setiap kalbu yang mendengarkannya, kini ia sendirian melewati semua rintangan kehidupan didunia ini tanpa sang kekasihnya lagi....

 TAMAAT,,!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar